Tentang Gamelan Bali

Senin, 28 Maret 2011

Ada beberapa jenis gamelan Bali, diantaranya sbg berikut
1. Gamelan Semar Pagulingan
Gamelan yg dlm lontar Catur Muni Muni disebut dg Gamelan Semara Aturu adalah barungan madya, yg bersuara merdu sehingga banyak dipakai untuk menghibur raja-raja pada zaman dahulu. Karena kemerduan suaranya, gamelan Semara Pagulingan (semar=semara, pagulingan-peraduan) konon biasa dimainkan pada malam hari ketika raja-raja akan ke peraduan (tidur). Kini gamelan ini bisa dimainkan sbg sajian tabuh instrumental ataupun untuk mengiringi pertunjukan seni tari dan seni teater.
Masyarakat Bali mengenal 2 macam Semar Pagulingan, yaitu Semar Pagulingan yg berlaras pelog 7 nada dan Semar Pagulingan yg berlaras pelog 5 nada.
Kedua jenis Semar Pagulingan secara fisik lebih kecil dari barungan Gong Kebyar Gangsa dan trompongnya lebih kecil daripada trompong pada Gong Kebyar
Berikut ini instrumen gamelan Semar Pagulingan
Jumlah Satuan Instrumen
1 buah trompong dg 12 pencon
2 buah gender rambat berbilah 14
2 buah gangsa barungan berbilah 14
2 tungguh gangsa gantungan pemade
2 tungguh gangsa gantungan kantil
2 tungguh jegogan
2 tungguh jublag, masing-masing berbilah 7
2 buah kendang kecil
2 buah kajar
2 buah kleneng
1 buah kempur (gong kecil)
1 pangkon ricik
1 buah gentorag
1-2 buah rebab
1-2 buah suling
Saat ini desa yang masih aktif memainkan Gamelan Semara Pagulingan ialah Sumerta (Denpasar), Kamasan (Klungkung), dan Teges, Peliatan (Gianyar)

2. Gamelen gong Kebyar
Gong Kebyar adalah sebuah barungan baru. Sesuai dengan nama yang diberikan kepada barungan ini (Kebyar yang bermakna cepat,tiba-tiba dan keras) gamelan ini menghasilkan musik-musik yg keras dan dinamis
Secara konsep Gong Kebyar adalah perpaduan antara Gender Wayang, Gong Gede, dan Pelegongan. Rasa-rasa musikal maupun pola pukulan instrumen Gong Kebyar ada kalanya terasa Gender Wayang yg lincah Gong Gede yg kokoh dan Pelegongan yg melodis. Barungan ini diperkirakan muncul di Singaraja pada
tahun 1915 (McPhee, 1966 : 328). Desa yg disebut sbg asal mula Gong Kebyar adalah Jagaraga (Buleleng) yg juga memulai tradisi Tari Kebyar. Ada juga pendapat lain yg menyebutkan bahwa Gong Kebyar muncul pertama kali di desa Bungkulan (Buleleng). Perkembangan Gong Kebyar mencapai salah satu puncaknya pada yahun 1925 dg datangnya seorang penari Jauk yang bernama I Ketut Mario dari Tabanan yg menciptakan sebuah tari Kebyar Duduk atau Kebyar Trompong.
Barungan Gong Kebyar bisa diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
a. Utama : Yang lengkap dan besar.
b. Madya : Yang semi lengkap
c. Nista : Yang sederhana
Berikut ini adalah barungan dari Gong Kebyar:
Jumlah Satuan Instrumen
10 Buah Gangsa berbilah (terdiri dari 2 giying/ugal, 4 pemade, 4 kantilan)
2 Buah Jegogan berbilah 5-6
2 Buah Jublag/calung berbilah 5-7
1 Tungguh Reong berpencon 12
1 Tungguh Terompong berpencon 10
2 Buah Kendang besar (lanang dan wadon) yang dilengkapi dg 2 kendang kecil
1 Pangkon Cengceng
1 Buah Kajar
2 Buah Gong besar (lanang dan wadon)
1 Buah Kempur (gong berukuran sedang)
1 Buah Kemong (gong kecil)
1 Buah Bebande (gong kecil bermoncong pipih)
1 Buah Kempli (semacam kajar)
1-3 Buah Suling bambu
1 Buah Rebab

1 komentar

  1. Artikel yang sangat bagus, sangat membantu bagi muda mudi jaman sekarang yang sudah sangat jarang mengetahui keunikan gamelan...budaya warisan yang perlu dilestarikan. sekedar info untuk produksi gamelan hanya di www.giripurwaseni.com mari lestarikan budaya bangsa

    BalasHapus

 

Jam Berapa Sekarang ?

Kalender Bali

Blogger news

Most Reading